Sebagian siswa menangis begitu bel tanda berakhirnya Ujian Naisonal 2009 berbunyi. “Saya hanya bisa delapan nomor” sambil menangis sedih kata salah seorang dari mereka. Ada juga yang datar-datar saja dan ada juga yang sedikit merasa lega karena merasa mampu mengerjakan 60% lebih.
Meski hampir seluruh peserta mengisi jawaban dari nom0r pertama hingga terakhir tetapi, tidak semuanya merupakan hasil mengerjakan hingga menemukan jawaban. Gabungan dari logika, insting dan “tang-ting-tung”, atau dapat “bantuan teman” sehingga lembar jawab penuh terisi. Hampir ini terjadi pada setiap setiap siswa peserta test, yang membedakan adalah tingkat prosentase seberapa besar dia dapat menemukan jawaban atas dasar “pelajaran” bukan insting semata.
Terlepas dari itu semua manusia tidak dapat mendahului takdir Allah SWT. Jangan pernah berani mengatakan kita “telah lulus”, meski mungkin sebagian besar kita dapat dengan mudah mengerjakannya. Begitu juga jika mungkin sebagian besar soal tidak kita temukan jawaban dengan yakin jangan katakan “saya tidak lulus”. Berdoalah semoga Allah SWT, yang menguasai kelulusan kalian berkenan meluluskan kalian dengan nilai baik. Kita sadari atau tidak, Allah SWT satu-satunya Dzat yang dapat meluluskan atau tidak meluluskan kita meski tidak secara langsung.
Maka teruslah berupaya dan berdo’a hingga “NAMA KALIAN DIUMUMKAN LULUS UJIAN NASIONAL 2009”. Karena do’a yang kalian panjatkan dengan khusyu’ dan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan serta dikabulkan oleh Allah akan mempunyai kekuatan yang luar biasa. Selamat berupaya dengan berbuat baik dan berdoa dengan benar, kami turut berdo’a semoga kalian lulus dengan nilai yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar